#savehajilulung  Haji lulung pergi ke toilet, bukan kasih duit Tapi dapat duit..

Berikan Aku 10 Pemuda akan kuguncangkan Dunia, belikan Aku 1 Lulung musnahlah kita..

Dan masih banyak lagi. Lucu dan unik memang. Bahkan kreatif. Meme Bisa diwujudkan dalam bentuk tulisan yang menyindir atau gambar imitasi yang kemudian diplesetkan.

Meme adalah symbol atau tindakan imitasi atau meniru orang lain, yang beredar dari orang satu ke orang lain dalam bahasa simbol yang dipahami oleh pemilik kebudayaan tersebut. Meme berasal dari kata-kata mimeme yang berasal dari Yunani yang artinya meniru atau imitasi.

Istilah meme muncul pada tahun 90’an ketika fenomena teknologi informasi semakin berkembang dan sulit dibendung dampaknya. Informasi tidak terjaring dengan normal dan membuat viral informasi sedemikian rupa.

Dalam perkembangannya meme tidak sekedar meme namun lebih kepada kritik atau simbol perlawanan kepada pihak tertentu.

Saya Jadi teringat tentang Scott dalam konsep everyday resistance, jauh sebelum istilah meme Muncul, memperlihatkan bahwa perlawanan tidaklah Mesti ditunjukan dalam bentuk fisik, namun Ternyata Bisa dalam Hal sesuatu yang sifatnya  simbolik. Sesuatu yang sifatnya simbolik sangat erat kaitannya dengan pengetahuan budaya yang menjadi rujukan masyarakat tersebut.

Meme Bisa kita maknai  sebagai wujud simbol perlawanan warga terhadap kesewenangan yang dialami atau yang dirasakan masyarakat tidak benar.  

Mereka paham ada yang tidak benar, tetapi tidak punya cara untuk menyampaikan protes dan keluh kesahnya. Dalam masyarakat yang sangat terbuka, meme banyak lebih ke arah banyolan sindiran terhadap tokoh atau fenomena yang ada. Namun dalam masyarakat yang sistem grievances mechanism’nya kurang berjalan atau ada tekanan lain yang menghendaki kritikan itu diam maka meme mempunyai makna yang berbeda.

Simbol-simbol perlawanan dalam #savehajilulung adalah cukup kuat. Tidak saja menyasar haji lulung secara personal tetapi juga kelembagaan DPR Itu sendiri.

Haji Lulung merepressentasikan lembaga rakyat, membawa simbol-simbol rakyat tetapi tidak merakyat dan arogan terhadap fakta yang ada didepan mata